Rabu, 18 Juni 2008

Hewan Peliharaan Buat Anak

Jika melihat rumah dengan banyak hewan pelihaaraan, saya sering takut sendiri jika terpikir resiko-resiko yang harus di hadapi. Resiko kebersihan rumah, resiko penyakit , dan resiko jika hewan tersebut menyakiti anak, tapi kalo kita pikirkan keuntungannya, juga ok kok, saya bisa ajarkan bagaimana rava memperlakukan hewan peliharaannya, dan tentu saja dia bisa menjadi teman bermain bagi anak kami satu-satunya itu

Untuk anak kecil-umur 1 tahunan, yang umumnya takut dengan hewan. tidak demikian dengan Rava, Rava memang beda, dia ndak pernah sedikit pun takut dengan hewan, misal anjing tetangga kalo lewat di depannya pasti dia kejar. Bahkan ketika kami ke gereja( kebetulan bapak pendeta pelihara anjing yang hoby menyalak kepada siapa saja yang ndak dia kenal) ketika anjing tersebut menggonggong eh bukannya lari atau menangis, enak aja Rava malah mendekati ajing tersebut.

Kejadian-kejadian inilah yang akhirnya menimbulkan ide untuk memelihara hean di rumah. Persoalan berikutya hewan apa?
Seumuran saya tidak pernah punya hewan peliharaan kalau pun punya paling juga kabur atau mati.

Jalan-jalan ke pasar burung- belakang pasar nJoyo Madiun. Rava excited tangannya di angkat semua ke arah burung-burung di depannya. Karena ini pengalaman pertama masuk pasar burung setelah 1 tahun tinggal di Madiun, kita baru tahu di sana juga banyak di jual kelinci.

Nah pas rasanya jika rava punya kelinci (kelinci ini masih mungil seharga 17 ribu rupiah)



Bagi kami, kelinci termasuk hewan dengan resiko kecil, karena yang di perhitungkan hanya pipisnya aja yang baunya minta ampun tapi itu tidak masalah karena bisa kita taruh di halaman samping- ketakutan ini tidak terbukti karena selama tiga hariu ini belum tercium sama sekali bau pipisnya. Sedangkan untuk urusan makan, sayur hijau menjadi kesukaannya, jadi bisa menjadi tempat pengolahan "limbah dapur", sedangkan kotorannya kecil-kecil dan tidak berbau.



Untuk sangkarnya, saya pilih sangkar burung- tidak beli karena nemu di taman kota he he he. Anda semua bisa lihat betapa Rava senang dengan peliharannya.

Oh iya nama. Namanya ci ci . ada dua alasan kami memberi nama itu.
  1. karena dia kelinci (akhiran: ci)
  2. setiap rava pegang kelinci dia selalu ngomong ci ci ci ci



Ok sekian dulu, saya harap ini bisa menjadi sharing yang bermanfaat bagi anda ortu yang lagi bingung milih hewan peliharaan buat si kecil

Rabu, 04 Juni 2008

Anak Susah Minum Obat dan Susah Makan

Sebagai orang tua saya sangat beruntung karena tidak pernah punya sedikit pun masalah dengan meminumkan obat ke anak saya. Apa kunci nya? Saya sendiri tidak tau pasti, mungkin karena memang anak saya terbiasa dengan ngemut apa aja( sebagai orang tua saya akui saya memang jarang melarang dia atau mencegah dia memasukkan mainan ke mulut). Sehingga ketika kita sodorkan obat dia sih nyante aja.

Adalagi kesukaan rava (nama anak saya) yang sangat menyenangkan dan membantu sekali waktu minum obat yaitu di gemar sekali dengan minum air putih dengan gelas dan teh kotak. Lho khan masih kecil? Sedikit cerita saja kami (saya dan istri ) sudah memperkenalkan minum pake sedotan, gelas sejak di usia 6 bulan( di usia ini rava sudah ndak mau dengan susu ibunya) . Jadi pas dia kepaitan kita tinggal sodorkan aja air putih di gelas atau teh kotak, dijamin dia langsung melupakan rasa pahit obat.
Oh iya tidak lupa setiap memberikan obat harus sambil senyum. Untuk urusan makan pun rava ndak pernah rewel kunci-nya ada pada mommy-nya. Mommy pinter sekali masak jadi masakannya selalu bervariasi tidak melulu bubur instan. Bahkan sejak usia 7 bulan kami sudah meniggalkan bubur instan, meskipun rasanya beda-beda aromanya yang teralalu tajam sangat tidak di sukai rava(ingat kalo anak tidak suka jangan di paksa segera cari alternatif lain). Puji Tuhan rava sangat suka dengan masakan mommynya.
Apakah ndak pernah rewel ? Sesekali memang dia suka rewel pas makan sebabnya karena lagi asik main!! Iya dia suka main bola. Caranya sekali jangan dipaksa mommy sering memberlakukan hukum Timeout. Dengan meletakkan rava di kursi yang tinggi (rava tau kalo nekat nanti kejeduk) setelah merengek turun barulah mommy kasih pengertian bahwa ini waktu nya makan.
Intinya saya ingatkan jangan melakukan kekerasan pada anak, apapun yang terjadi. Saya bersyukur sejauh ini di usia 15 bulan sekali pun kami tidak pernah melakukan kekerasan fisik(nyubit, menimpuk, dll).